PEKANBARU (RA) - Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru, resmi memulai Operasi Skala Besar Penertiban Gelandangan dan Pengemis (Gepeng), Rabu (15/10). Operasi dimulai dengan ditandai dengan apel gelar pasukan yang dipimpin Wali Kota Pekanbaru, Agung Nugroho, di halaman MPP Pekanbaru.
Dalam operasi ini, Pemko Pekanbaru juga melibatkan sejumlah pihak terkait seperti Basarnas, TNI, dan kepolisian.
Tim gabungan dari Dinas Sosial Kota Pekanbaru menyasar gepeng, pak ogah, anak terlantar, hingga Orang Dalam Gangguan Jiwa (ODGJ) pada operasi kali ini.
Wali Kota Pekanbaru, Agung Nugroho mengatakan operasi ini adalah upaya bersama menertibkan Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (P2KS) secara menyeluruh.
"Kami juga mengimbau ke masyarakat, untuk tidak lagi memberikan bantuan atau sedekah di jalan-jalan umum," kata Agung Nugroho usai memimpin apel gelar pasukan.
Menurutnya selain upaya penertiban yang dilakukan pemerintah kota, masyarakat juga diminta berpartisipasi untuk menghilangkan gepeng di Pekanbaru, dengan tidak lagi memberi sumbangan di jalan.
"Sehingga tidak lagi memberikan ke pengemis, yang juga menganggu ketertiban lalu lintas. Ini keamanan dan ketertiban di jalan raya. Gepeng, ada pak ogah yang ditertibkan dalam operasi ini," jelasnya.
Kepala Dinsos Pekanbaru Zulfahmi Adrian mengatakan, operasi ini menjadi terobosan Pemko Pekanbaru dalam menangani permasalahan gepeng, anak jalanan, anak terlantar, dan ODGJ.
Sebagian besar gepeng yang tertangkap diketahui berasal dari luar Kota Pekanbaru bahkan luar Provinsi Riau. Para gepeng ini datang ke Pekanbaru tanpa pekerjaan tetap.
"Operasi ini akan menjadi langkah awal penataan agar Pekanbaru sesuai dengan visi wali kota sebagai kota yang aman dan nyaman bagi masyarakat," paparnya.
Operasi terpadu tersebut disebut sebagai yang pertama di Pekanbaru. Diharapkan, operasi besar ini mampu memberikan efek jera serta menciptakan lingkungan yang lebih tertib bagi warga.
