PEKANBARU (RA) - Dalam rangka mendukung program pemerintah Prabowo-Gibran untuk memperkuat ketahanan pangan, masyarakat di Provinsi Riau semakin giat memanfaatkan lahan pekarangan rumah untuk kegiatan pertanian.
Meskipun lahan yang tersedia terbatas, semangat masyarakat untuk menyukseskan program ketahanan pangan tidak surut.
Melalui sistem hidroponik vertikal tower, warga mampu menanam berbagai jenis sayuran di lahan sempit, bahkan pada rumah berukuran kecil.
Selain menghasilkan pangan sehat dan berkualitas, kegiatan ini juga menjadi sumber pendapatan tambahan bagi keluarga.
Untuk kebutuhan pupuk, limbah rumah tangga seperti sisa sayuran atau air cucian beras dimanfaatkan sebagai pupuk organik. Langkah ini tidak hanya mengurangi volume sampah dan pencemaran lingkungan, tetapi juga menekan ketergantungan terhadap pupuk kimia.
Kusumawati, salah seorang warga Pekanbaru, menyampaikan bahwa kegiatan pertanian rumah tangga berbasis hidroponik tidak hanya mendukung ketahanan pangan, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat.
“Dengan hidroponik, kami bisa menanam sayuran segar untuk kebutuhan sehari-hari dan bahkan menjual kelebihan hasil panen,” ujarnya Minggu(5/10/2025).
Apabila hasil panen dan pupuk organik diolah dalam jumlah besar, produk tersebut dapat dipasarkan secara daring melalui berbagai platform digital.
Dengan demikian, pertanian rumah tangga berbasis hidroponik tidak hanya berkontribusi pada ketahanan pangan, tetapi juga menciptakan peluang usaha baru bagi masyarakat.