Dosen Komunikasi Hang Tuah Soroti Tren Foto di Persimpangan Kota Pekanbaru, Estetik Tapi Salah Tempat

Ahad, 12 Oktober 2025 | 17:00:07 WIB
Pengamat komunikasi dari Universitas Hang Tuah Pekanbaru, Rudi Rahman, M.I.Kom

PEKANBARU (RA) - Fenomena anak muda yang berfoto di persimpangan jalan di Kota Pekanbaru menuai perhatian banyak pihak. Aksi yang awalnya terlihat estetik untuk kebutuhan konten media sosial, justru dinilai berpotensi membahayakan diri sendiri dan pengguna jalan lainnya.

Pengamat komunikasi dari Universitas Hang Tuah Pekanbaru, Rudi Rahman, M.I.Kom, menilai tren ini mencerminkan perubahan cara generasi muda berinteraksi dengan ruang publik di era digital.

"Kita sedang menyaksikan bagaimana ruang kota berubah fungsi, dari sekadar jalur transportasi menjadi panggung ekspresi visual. Anak muda mencari estetika dan pengakuan sosial dari media digital, tapi sering kali lupa konteks dan risiko di baliknya," ujar Rudi, Minggu (12/10/2025).

Menurutnya, tindakan berfoto di tengah jalan, meski terlihat menarik di kamera, merupakan bentuk komunikasi visual yang mengandung risiko tinggi.

Rudi menilai, fenomena ini tak bisa dilepaskan dari pengaruh algoritma media sosial yang menuntut konten unik dan estetik untuk mendapatkan perhatian publik.

"Ada dorongan psikologis dan sosial di balik tren ini. Unggahan yang viral memberi kepuasan, tapi pada saat yang sama menimbulkan efek imitasi. Orang lain akan ikut melakukannya agar terlihat keren, tanpa memahami bahwa itu berbahaya," jelasnya.

Rudi menegaskan, ekspresi kreatif seharusnya tidak menabrak norma keselamatan dan ketertiban. Ia mendorong agar pemerintah kota dan komunitas kreatif di Pekanbaru bisa menyediakan ruang aman bagi anak muda menyalurkan kreativitasnya tanpa mengganggu pengguna jalan.

"Solusinya bukan semata-mata pelarangan, tapi penyediaan ruang aman dan edukasi literasi media. Kalau disediakan spot foto estetik di ruang publik yang aman, anak muda tetap bisa berekspresi tanpa risiko kecelakaan," tambahnya.

Lebih jauh, dosen Ilmu Komunikasi ini mengingatkan agar media dan influencer juga berperan aktif dalam menyebarkan pesan keselamatan dan tanggung jawab sosial di dunia digital.

"Media punya peran penting membingkai fenomena seperti ini. Jangan hanya menonjolkan sisi viral dan estetik, tapi juga dampak sosial dan keselamatan publik. Komunikasi yang etis harus menempatkan nilai kemanusiaan di atas popularitas," tutup Rudi.

Tags

Terkini