PEKANBARU (RA) - Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru terus berupaya menangani permasalahan banjir yang kerap melanda wilayah tersebut. Namun, upaya penanganan belum dapat dilakukan secara menyeluruh karena terkendala keterbatasan anggaran.
Pengamat tata kota Dr. Muhammad Ikhsan, menekankan pentingnya penanganan drainase perkotaan yang tepat sasaran. Menurutnya, setiap langkah, baik pembersihan, penggalian, maupun pembangunan drainase baru, harus didasarkan pada identifikasi yang jelas terhadap penyebab dan solusi permasalahan banjir.
"Penanganan drainase harus tepat sasaran. Jika asal melakukan penggalian tanpa analisis yang jelas, masalah banjir tidak akan terselesaikan. Masterplan yang disusun harus menjadi pedoman untuk memastikan aliran drainase berfungsi lebih baik," jelas Ikhsan.
Pemko Pekanbaru berencana memperbarui masterplan pengendalian banjir dengan mempertimbangkan kondisi terkini. Langkah ini diharapkan dapat menjadi solusi jangka panjang untuk mengatasi permasalahan banjir di ibu kota Provinsi Riau tersebut.
Sementara itu, Wali Kota Pekanbaru, Agung Nugroho, mengungkapkan bahwa saat ini hampir 90 persen drainase di Kota Pekanbaru mengalami penyumbatan. Ia juga menyebutkan bahwa masterplan pengendalian banjir yang pernah disusun beberapa tahun lalu sudah tidak relevan lagi karena perubahan kondisi permasalahan banjir saat ini.
"Masterplan banjir tersebut sudah tidak dapat digunakan dan perlu diperbarui. Hampir 90 persen drainase di Kota Pekanbaru tersumbat," ujar Agung Nugroho, Selasa (16/9/2025).
Menurutnya, saat ini yang dibutuhkan adalah membuat masterplan pengendalian banjir terlebih dahulu sesuai dengan kondisi di lapangan. Kemudian baru bisa dilakukan eksekusi secara menyeluruh terkait masalah penanganan banjir di lapangan. Walaupun demikian, Pemko Pekanbaru tetap berupaya melakukan penanganan jangka pendek dengan normalisasi drainase hingga sungai.